pgsd.umsida.ac.id — Kedungkendo, Sidoarjo Selama periode Praktik Pengalaman Lapangan (PLP II) tahun 2025 di SDN Kedungkendo, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berhasil memberikan warna baru dalam pengajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBdP).
Salah satu program praktik terbaik yang mencuri perhatian adalah kegiatan kolase menggunakan biji kacang hijau dan biji jagung di kelas IV.
Kegiatan ini menjadi bagian integral dari pengalaman mengajar yang dirancang oleh mahasiswa PLP 2 untuk mengintegrasikan kreativitas, pemanfaatan bahan alami, dan pengembangan keterampilan motorik halus siswa.
Inisiatif Mahasiswa PLP dan Dukungan Wali Kelas
Proyek kolase ini merupakan buah pikiran yang dikoordinasikan oleh Itqon Tsaqif, selaku Ketua Rombongan PLP II Umsida di SDN Kedungkendo. Ia melihat potensi besar biji-bijian sebagai media yang edukatif dan ekonomis.
“Kami ingin agar siswa tidak hanya terpaku pada media gambar konvensional. Kolase dari biji jagung dan kacang hijau ini melatih anak-anak untuk berpikir kreatif secara tiga dimensi, sambil mengajarkan mereka bahwa bahan di sekitar kita punya nilai seni,” ungkap Itqon Tsaqif.
Lihat Juga: Sejarah Perkembangan Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat positif dari guru pendamping. Pak Yudi, Wali Kelas 4, berperan aktif dalam memfasilitasi dan memastikan kegiatan berjalan lancar.
“Kehadiran adik-adik dari UMSIDA, khususnya Mas Itqon, membawa semangat inovasi yang segar. Metode kolase ini sangat sesuai dengan karakteristik siswa kelas 4, karena menuntut kesabaran dan ketelitian. Anak-anak sangat menikmati prosesnya, dan karya yang dihasilkan pun luar biasa,” puji Pak Yudi.
Mengembangkan Fokus dan Keterampilan Motorik
Dalam sesi kolase tersebut, siswa ditantang untuk membuat berbagai bentuk di atas pola gambar yang telah disediakan, mulai dari desain pemandangan hingga motif hewan.
Mereka harus dengan cermat memilih dan menempelkan biji jagung yang lebih besar sebagai struktur, dan biji kacang hijau untuk detail dan isian.
Para mahasiswa PLP memandu setiap tahapan, mulai dari teknik menempel yang benar hingga komposisi warna. Proses ini terbukti sangat efektif untuk meningkatkan daya fokus siswa serta menguatkan koordinasi mata dan tangan (motorik halus) mereka.
Kegiatan kolase biji-bijian ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa program PLP 2 UMSIDA tidak hanya fokus pada transfer ilmu akademik, tetapi juga pada praktik mengajar yang inovatif dan adaptif, memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pendidikan di SDN Kedungkendo.
Lihat Juga: Terpilihnya Ketua dan Wakil Ketua HIMA PGSD Periode 2025-2026
Selain mengasah kreativitas dan keterampilan motorik, kegiatan kolase biji-bijian ini juga menumbuhkan nilai-nilai kolaboratif dan tanggung jawab sosial di antara siswa.
Selama proses berlangsung, mereka belajar bekerja sama dalam kelompok kecil, saling membantu menyiapkan bahan, serta berbagi ide untuk memperindah hasil karya mereka. Mahasiswa PLP juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan memanfaatkan bahan alami yang mudah ditemukan dan ramah lingkungan.
Tak hanya itu, kegiatan ini turut memperkuat hubungan emosional antara mahasiswa dan siswa. Interaksi yang hangat dan penuh antusiasme menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan bermakna.
Beberapa siswa bahkan menunjukkan kebanggaan tersendiri ketika karya mereka dipajang di dinding kelas sebagai bentuk apresiasi. Melalui pengalaman ini, mahasiswa PLP II UMSIDA tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator yang menginspirasi.
Mereka membuktikan bahwa pembelajaran seni dapat menjadi sarana efektif untuk membangun karakter, melatih kesabaran, dan menanamkan kecintaan terhadap proses kreatif.
Dengan pendekatan sederhana namun bermakna ini, kegiatan kolase berhasil menjadi contoh nyata praktik pembelajaran yang berpusat pada siswa dan berbasis pada pengalaman langsung.
Lebih dari sekadar kegiatan seni, kolase biji-bijian ini juga menjadi sarana refleksi bagi siswa tentang nilai kerja keras dan ketekunan.
Lihat Juga: Penerapan Pembelajaran Kontekstual Tingkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Banyak dari mereka yang awalnya merasa kesulitan menempelkan biji satu per satu dengan rapi, namun dengan bimbingan dan dorongan dari mahasiswa PLP, mereka perlahan menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Proses belajar ini menumbuhkan rasa percaya diri, karena setiap anak diberi kesempatan untuk mengekspresikan imajinasinya secara bebas. Di akhir kegiatan, karya-karya siswa dipamerkan dalam kelas sebagai bentuk apresiasi, yang semakin menambah motivasi belajar mereka.
Tak hanya itu, guru pendamping menilai kegiatan semacam ini layak dijadikan program rutin karena mampu mengembangkan potensi seni dan karakter anak secara bersamaan.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa pembelajaran yang kreatif dan kontekstual, seperti kolase biji-bijian, dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus mendalam bagi siswa sekolah dasar.
Editor: Nabila Wulyandini















![IMG-20250222-WA0017[1] pgsd](https://pgsd.umsida.ac.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250222-WA00171-150x150.jpg)


![mahasiswa_PGSD_KKN_di_Malaysia[1]](https://pgsd.umsida.ac.id/wp-content/uploads/2024/08/mahasiswa_PGSD_KKN_di_Malaysia1-150x150.jpg)