pembelajaran

Model Pembelajaran Berdiferensiasi pada Kurikulum Merdeka Di Sekolah Dasar

pgsd.umsida.ac.id – Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan mengakomodasi keberagaman. Sehingga, penting bagi pendidik untuk memilih model pembelajaran yang tepat, salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran berdeferensiasi.

Mengapa Pembelajaran Berdiferensiasi Penting dalam Kurikulum Merdeka?

 

  • Memenuhi Kebutuhan Individual: Setiap siswa memiliki gaya belajar, minat, dan tingkat pemahaman yang berbeda. Pembelajaran berdiferensiasi dirancang untuk memenuhi kebutuhan individual ini, sehingga semua siswa dapat belajar secara optimal.
  • Meningkatkan Motivasi dan Keterlibatan: Ketika pembelajaran relevan dengan minat dan kemampuan siswa, mereka akan lebih termotivasi dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
  • Menciptakan Lingkungan Belajar Inklusif: Pembelajaran berdiferensiasi menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana semua siswa merasa diterima, dihargai, dan didukung untuk berkembang.
  • Sesuai dengan Prinsip Kurikulum Merdeka: Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran yang fleksibel dan kontekstual, yang memungkinkan guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan karakteristik siswa,
Aspek-Aspek Penting dalam Model Pembelajaran Berdiferensiasi

pembelajaran

1. Konsep Dasar Pembelajaran Berdiferensiasi

Memahami definisi, prinsip, dan tujuan pembelajaran berdiferensiasi.

2. Pemetaan Kebutuhan Belajar Siswa

Mengidentifikasi perbedaan individual siswa dalam hal kesiapan belajar, minat, dan profil belajar. Teknik yang digunakan bisa berupa observasi, asesmen diagnostik, wawancara, dan angket.

3. Strategi Diferensiasi

Mempelajari berbagai strategi diferensiasi, yaitu:

  • Diferensiasi Konten: Menyesuaikan materi pembelajaran dengan tingkat pemahaman siswa. Contoh: memberikan teks dengan tingkat kesulitan yang berbeda, menyediakan berbagai sumber belajar (buku, artikel, video).
  • Diferensiasi Proses: Menyesuaikan kegiatan pembelajaran dengan gaya belajar siswa. Contoh: memberikan pilihan kegiatan (diskusi, proyek, presentasi), menggunakan berbagai metode pembelajaran (kooperatif, inkuiri, berbasis masalah).
  • Diferensiasi Produk: Menyesuaikan hasil akhir pembelajaran dengan minat dan kemampuan siswa. Contoh: memberikan pilihan bentuk produk (tulisan, presentasi, drama, karya seni).

4. Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Mempelajari cara mengelola kelas yang efektif dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, termasuk pengaturan ruang kelas, pembentukan kelompok, dan pemberian instruksi yang jelas.

5. Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Mempelajari cara mengelola kelas yang efektif dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, termasuk pengaturan ruang kelas, pembentukan kelompok, dan pemberian instruksi yang jelas.

6. Asesmen dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Mempelajari cara melakukan asesmen yang relevan dengan pembelajaran berdiferensiasi, yang mengukur kemajuan belajar siswa secara individual.Mempelajari cara melakukan asesmen yang relevan dengan pembelajaran berdiferensiasi, yang mengukur kemajuan belajar siswa secara individual.

pembelajaran

Contoh Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi di Sekolah Dasar
  • Diferensiasi Konten

– Siswa dengan tingkat pemahaman awal yang tinggi diberikan materi yang lebih kompleks, seperti artikel ilmiah tentang perkembangan penelitian tata surya.

– Siswa dengan tingkat pemahaman awal yang sedang diberikan materi dasar tentang planet-planet dan karakteristiknya.

– Siswa dengan tingkat pemahaman awal yang rendah diberikan gambar dan video tentang tata surya dengan penjelasan yang sederhana.

  • Diferensiasi Proses

– Siswa yang suka belajar visual dapat membuat poster atau model tata surya.

– Siswa yang suka belajar kinestetik dapat melakukan simulasi pergerakan planet.

– Siswa yang suka belajar auditori dapat berdiskusi atau mendengarkan penjelasan guru.

  • Diferensiasi Produk

– Siswa dapat memilih untuk membuat laporan tertulis, presentasi, video, atau model tata surya sebagai hasil akhir pembelajaran.

 

Penulis: Dewi Nur Afiyah

Editor: Mutafarida