pgsd.umsida.ac.id — Syihabudin Robbani, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FPIP Umsida), baru-baru ini meraih prestasi gemilang di ajang Kejuaraan Nasional Malang Championship 5 yang dilaksanakan pada 18-20 Juli 2025. Dalam kompetisi tersebut, mahasiswa yang akrab disapa Adin itu berhasil meraih Juara 1 di Kelas Under A kategori Dewasa. Keberhasilan ini menunjukkan dedikasi dan kerja kerasnya dalam mengukir prestasi di dunia olahraga pencak silat khususnya tapak suci serta kemampuannya dalam mengatur waktu antara kuliah dan latihan.
Persiapan Tim dan Tantangan Besar di Kejuaraan Nasional
Dalam wawancara bersama Adin, ia mengungkapkan bahwa persiapan tim adalah faktor utama dalam meraih keberhasilan ini. “Kami sebagai tim sudah mempersiapkan semuanya dari awal, mulai dari kekompakan tim, pengaturan kegiatan, dan tentu saja administrasi perlombaan untuk memastikan semuanya berjalan lancar,” kata Adin. Ia juga menyebutkan bahwa persiapan tim sangat diperhatikan agar tidak ada kendala selama perlombaan.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi Adin datang dari kondisi fisiknya. Adin mengungkapkan bahwa berat badannya turun drastis akibat penyakit yang dialami beberapa waktu sebelum kejuaraan. “Normalnya, saya berada di kelas B dengan berat badan sekitar 50-55 kg. Namun, karena berat badan saya turun drastis akibat sakit, saya harus bertanding di kelas yang lebih kecil, yaitu di bawah 45 kg,” ungkapnya. Meskipun berada di kelas yang tidak biasa untuknya, ia tetap bertekad untuk berjuang semaksimal mungkin dan menjalani latihan ekstra untuk mencapai hasil yang maksimal.
Dedikasi Tanpa Henti, Mengatur Waktu Antara Kuliah dan Latihan
Sebagai mahasiswa semester akhir Prodi PGSD, ia harus cermat dalam mengatur waktu antara perkuliahan dan latihan. Ia menyampaikan bahwa meski memiliki jadwal kuliah yang padat, ia masih bisa membagi waktu dengan baik untuk latihan.
“Alhamdulillah, saya bisa membagi waktu antara kuliah dan latihan. Saya belajar di pagi hari, sedangkan latihan kebanyakan dilakukan di malam hari,” jelas Adin. Menurutnya, sebagai mahasiswa semester akhir yang memiliki banyak tantangan dalam menyelesaikan skripsi dan ujian, kemampuan untuk mengatur waktu sangat penting.
“Meskipun tantangan dalam menyelesaikan kuliah cukup banyak, saya berusaha untuk tetap fokus dan disiplin dalam waktu antara kuliah dan latihan,” tambahnya.
Adin menyebutkan bahwa komitmennya terhadap kedua hal, pendidikan dan olahraga merupakan bagian dari dedikasi yang ingin ia tunjukkan sebagai mahasiswa yang tidak hanya berprestasi di bidang akademik tetapi juga di bidang non-akademik.
Berbagi Ilmu dan Pengalaman Kepada Mahasiswa Lainnya
Keberhasilan yang diraih Adin bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang-orang di sekitarnya, terutama adik-adik tingkat yang masih berjuang di dunia pendidikan.
“Setelah meraih medali ini, saya berharap bisa mengajarkan ilmu yang saya dapatkan kepada adik-adik tingkat saya di Umsida agar mereka bisa lebih baik dari saya. Saya juga ingin terus berkembang sebagai atlet dan menjadi inspirasi bagi teman-teman,” ujar Adin dengan semangat. Ia menegaskan bahwa ia merasa perlu menyalurkan ilmu yang didapat kepada generasi berikutnya, agar mereka bisa terus maju dan berkembang dalam berbagai bidang.
Adin juga memandang prestasi olahraga sebagai bagian yang sangat penting dalam membentuk karakter dan perkembangan diri mahasiswa.
“Bagi saya, prestasi olahraga ini sangat penting. Dulu saya berpikir bahwa kuliah itu bukan hanya untuk mendapatkan gelar, tetapi juga untuk mengejar prestasi. Tapi sekarang, saya menyadari bahwa keduanya, yakni akademik dan non-akademik memiliki peran yang saling melengkapi,” ujarnya. Adin juga bercerita bahwa berkat pengalaman dan prestasi di dunia olahraga, ia kini sudah memiliki sekolah khusus silat dengan lebih dari 40 murid yang aktif belajar.
Menyusul keberhasilannya ini, Adin menargetkan untuk terus berkompetisi. “Insya Allah, saya akan mengikuti kejuaraan lagi di Malang, kali ini di Stadion Kanjuruhan. Saya masih ingin meraih juara 1 dan melanjutkan perjuangan ini untuk mencapai hasil yang maksimal,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.
Dukungan Penuh dari Kampus, Keluarga, dan Teman-teman
Adin juga tidak lupa mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh yang ia terima dari pihak kampus, keluarga, dan teman-temannya. Ia memaparkan bahwa Umsida telah memberikan dukungan luar biasa terkait administrasi dan biaya yang diperlukan selama mengikuti kompetisi. “Dukungan dari kampus sangat memuaskan, terutama terkait dengan administrasi dan biaya seperti penginapan dan uang makan. Kampus selalu memberikan support yang sangat berarti untuk saya,” katanya. Selain itu, keluarga dan teman-temannya selalu mendukung baik dari segi doa maupun semangat agar ia terus berlatih dan meraih impian di dunia olahraga.
Dengan capaian Juara 1 di Kejuaraan Nasional Malang Championship 5 ini, Adin menunjukkan bahwa prestasi di dunia olahraga tidak hanya bergantung pada kemampuan fisik, tetapi juga pada komitmen, disiplin, dan dukungan yang terus mengalir dari berbagai pihak.
Penulis: Mutafarida