pgsd.umsida.ac.id – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Prodi PGSD) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengadakan sebuah diskusi inspiratif pada hari Senin (02/12/2024) untuk membahas pentingnya mewujudkan sekolah responsive gender.
Diskusi ini berlangsung di Aula Nyai Walidah Kampus 3 GKB 7 dengan menghasilkan sejumlah rekomendasi penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan adil bagi semua siswa. Dengan di hadiri sekitar 300 mahasiswa PGSD, kegiatan seminar ini sukses di sambut antusias kepada mahasiswa semester 3 dan 5.
Menurut Indra Budi Setiawan, kemenedikdasmen “Bahwa kami di pusat Pendidikan karakter ini menjadi isu-isu kekerasan juga dan sekarang masih bergerak terutama di satuan pendidikan dalam norma norma yang diselerakan dan juga kita melakukan kolaborasi oleh beberapa pihak seperti pemandu kepentingan untuk melihat tentang kekerasan dan keselarasan di sekolah sekolah dasar,” ujarnya.
Menurut nurohma fitrani kepala sekolah SD Karang Tanjung Sidoarjo, “Perilaku perundungan di SD itu juga marak pada saat ini bahkan sebelum saya mengikuti responsive gender, agar anak anak sedikit ter minimalisir tindakan perundungan dan dari saya mengikuti resposif gender ini saya bias membuat beberapa karya yang berisi tentang media pembelajaran dan bertujuan memahamkan responsive gender pada anak tentang ap aitu perundungan dan bullying,” turutnya.
Menurut Joan Wicitra Gender and Child Protection Lead-INOVASI “Saya merasa bermitra di sekolah dan di kelas kelas padahal kesamaan ya kesetaraan gender itu ada di kehidupan sehari hari makanya kita memulai memberikan kesadaran dan belajar bersama dan kita mulai masuk diperan gender pada kebutuhan praktis perempuan akan menstruasi dan pengalaman menstruasi perempuan itu seharusnya pengalaman yang tidak menimbulkan kekerasan untuk dirinya contohnya kita diledek karena ketahuan bocor di sekolah itu adalah sesuatu yang sebenarnya sekarang kita bisa mulai utntuk cegah dan tangani,” ujarnya.
Dan apa si Responsive Gender untuk Masa Depan itu?
Sekolah Responsif Gender adalah sekolah yang menyadari bahwa gender memiliki peran penting dalam kehidupan siswa. Sekolah ini berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang bebas dari diskriminasi gender, di mana semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
Tujuan diskusi inspirasi ini adalah ?
- Meningkatkan Kesadaran: Membangun pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu gender di lingkungan sekolah.
- Membangkitkan Kreativitas: Mencari solusi inovatif untuk mengatasi tantangan gender di sekolah.
- Membentuk Jaringan: Menghubungkan para pemangku kepentingan (guru, siswa, orang tua, dll.) untuk bekerja sama mewujudkan sekolah yang lebih baik.
- Menginspirasi Perubahan: Menciptakan semangat untuk melakukan perubahan positif di sekolah.
Selanjutnya Sesi Tanya Jawap yang disampaikan Mahasiswa Umsida
“Bagaimana pendidikan saat ini dapat melawan atau merubah stereotif gender karna stereotif gender sering kali terjadi dan apakah upaya upaya tersebut dapat kita gunakan sebagai calon guru dalam wipon kegiatan nanti?,” ujar Hilda, salah satu Mahasiswa PGSD.
Sebagai seorang guru kita bisa memberi pemahaman kepada anak sesuai dengan zamannya dan memberi fasilitas komunikasi kepada guru, orangtua siswa tentang permasalahan gender ex; perundungan dll, dan peran penting seorang guru agar sekolah aman bagi siswa dan juga guru harus tau cara menangani masalah gender dan solidasi untuk guru.ujar nurokhmah fitriani kepala sekolah SD Karang Tanjung Sidoarjo.
Seminar ini tidak hanya memberi pengetahuan dan keterampilan dan ada poin penting yang dapat diambil dari seminar tersebut adalah inspiratif ini adalah langkah awal untuk mewujudkan sekolah yang lebih baik bagi generasi mendatang. Dengan saling berbagi ide dan pengalaman, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang memberdayakan semua siswa dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi masa depan
Penulis : Dewi Nur Afiyah
Editor : Mutafarida