pgsd.umsida.ac.id – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) telah melaksanakan gelar seni rupa yang berkolaborasi dengan Pusat Studi Pendidikan dan Budaya di Kampus 3 Umsida.
Acara gelar seni kali ini dihadiri oleh Kepala Bidang Pusat Studi Umsida, Dekan FPIP Umsida, Pengurus Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Sidoajo, serta seluruh mahasiswa PGSD Umsida dan mahasiwa pertukaran dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Acara kali ini dimeriahkan oleh pertunjukkan seni tari dan musik yang ditampilkan oleh mahasiswa Umsida dan mahasiswa Unesa yang menambah kesan harmonisasi apik pada acara tahun ini.
Arti Lukisan Yang Mendalam
Dalam perbincangan bersama salah satu peserta gelar seni tersebut Muhammad Yusuf Sulaiman pada Rabu (15/01/2025).
Mahasiswa yang akrab disapa Yusuf tersebut menjelaskan bahwa lukisan yang ia buat ini mengajak seluruh penikmatnya untuk merenung dalam keindahan sederhana yang disuguhkan.
“Jika dilihat memang lukisan ini tampak sederhana dan justru itu poin utamanya. Bisa dilihat bahwa keserasian antara tanah liat, buah-buahan, dan cahaya mengandung arti mengajak kita merenung sejenak akan keindahan sederhana yang kadang sering kali kita lewatkan dalam hiruk-piuk kehidupan,” tutur yusuf dengan senyuman.
Yusuf juga menuturkan bahwa acara gelar seni 2025 ini memiliki makna mendalam baginya, sebab ia bisa bertemu dengan para seniman lokal yang sudah profesional.
Pertemuan ini merupakan momen dimana ia bisa berkomunikasi untuk meminta pendapat dan saran serta perbincangan lain perihal dunia seni.
“Melalui gelar seni tahun ini saya bisa berbincang langsug dengan para seniman senior dan mendapatkan beberapa saran. Dan gak cuman itu saya juga bisa berbincang-bincang perihal dunia seni dengan mereka,” ungkap Yusuf.
Mahasiswa semester tiga tersebut juga memiliki pesan kepada para temannya bahwa “Jangan takut karya kalian dibilang jelek, karena karya seni itu tidak ada yang instan semua butu waktu dan juga proses”.
Acara gelar seni kali ini memang memiliki proses yang cukup panjang dalam mempersiapkannya. Namun lewat salah satu lukisan terbaik milik Yusuf para penikmat seni bisa mendapatkan pesan yang sangat bermakna dalam lukisan yang sederhana.
Wadah Ekspresi Bagi Semua Orang Melalui Gelar Seni PGSD
Pada tahun ini juga, Umsida kedatangan beberapa tamu gelar seni dari berbagai Sekolah Menengah salah satunya adalah SMA Muhammadiyah 3 Tulangan.
Mirza Gulam Ahmad sebagai salah satu perwakilan dari siswa SMA mengungkapkan bahwa ia menyukai lukisan yakni ayat seribu dinar.
Menurutnya lukisan ini selain memiliki makna yang dalam namun juga rumit untuk dalam pemuatannya. Walaupun demikian lukisan tersebut dapat ia nikmati keindahannya.
Mirza juga menjelaskan bahwa adanya gelar seni tahunan yang diadakan oleh Umsida ini menjadi wadah bagi setiap orang untuk mengungkapkan setiap rasa dan pesan yang mendalam kepada seluruh pengunjug yang datang.
“Menurut saya acara gelar seni ini harus diadakan setiap tahunnya, karena ini menjadi wadah bagi setiap orang untuk dapat berekspresi sesuai dengan yang mereka inginkan,” ungkap Mirza.
Acara gelar seni yang diadakan oleh Umsida ini memang bisanya dibuka setiap tahun, namun mengingat tahun-tahun sebelumnya terhalang adanya Covid-19 membuat acara gelar seni ini ditutup sementara.
Pada 2025 acara gelar seni ini dibuka kembali membuat para pengujung, mahasiswa, dan para professional dibidang seni dapat mengeluarkan karya terbaiknya.
Penulis: Aisyah Windy
Editor: Mutafarida