pgsd.umsida.ac.id — Pada Selasa, 17 September 2025, SD Muhammadiyah 2 Tulangan menjadi pusat kegiatan yang unik dan inspiratif. Suasana sekolah tidak hanya dipenuhi aktivitas belajar di ruang kelas, tetapi juga keceriaan siswa yang sibuk merawat kolam lele dan tanaman hidroponik.
Program budidaya ini hadir berkat kolaborasi sekolah dengan Mahasiswa PLP II Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), dengan tujuan mengembangkan kreativitas serta menanamkan rasa peduli lingkungan sejak dini.
Kolaborasi Inovatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan dan Mahasiswa Umsida
Dalam wawancara, Ustad Riski Ardiansyah menekankan bahwa hasil panen dari program ini tidak berhenti pada pemanfaatan konsumsi semata.
“Ikan lele dan sayuran hidroponik yang dipanen justru kami jadikan sarana untuk melatih anak-anak agar berjiwa entrepreneur, kreatif, dan terbiasa menjaga lingkungan,” tuturnya.
Menurut beliau, keberhasilan panen adalah pembelajaran nyata bagi siswa bahwa kerja keras bisa mendatangkan manfaat ganda: ilmu, pengalaman, sekaligus keberkahan.
Lihat Juga: Pentingnya Literasi Digital bagi Mahasiswa FKIP Umsida untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Lebih lanjut, Ustad Riski menambahkan bahwa tujuan utama dari program budidaya lele ini adalah memberikan bekal keterampilan praktis kepada peserta didik.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya tahu secara teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan cara berbudidaya lele yang bisa bermanfaat bagi kehidupan mereka kelak,” jelasnya.
Dengan demikian, siswa belajar langsung mengenai proses, tanggung jawab, hingga hasil nyata yang dapat mereka rasakan sendiri.
Pendidikan Berbasis Lingkungan dan Keterlibatan Guru SD Muhammadiyah 2 Tulangan

Kolaborasi ini membuktikan bahwa sekolah mampu menghadirkan ruang belajar yang inovatif. Kolam lele dan instalasi hidroponik berfungsi layaknya laboratorium hidup, tempat siswa berlatih kerja sama, kepemimpinan, serta kepedulian sosial.
Sinergi antara SD Muhammadiyah 2 Tulangan dan Mahasiswa PLP 2 Umsida menjadi wujud pendidikan berbasis lingkungan yang menyenangkan, mendidik, sekaligus membekali siswa dengan keterampilan hidup yang berharga.
Selain siswa, para guru juga turut serta dalam mendampingi kegiatan ini. Mereka tidak hanya berperan sebagai pengawas, tetapi juga sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam mencatat perkembangan, menghitung kebutuhan pakan ikan, hingga mempelajari cara menjaga kualitas air kolam.
Lihat Juga: Model Pembelajaran Numbered Heads Together Tingkatkan Pemahaman Matematika Siswa SD
Dengan keterlibatan guru, pembelajaran semakin terarah dan memberikan nilai tambah bagi kurikulum sekolah.
Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Dinas Perikanan Sidoarjo. Kehadiran pihak dinas memberikan warna baru, terutama dalam memberikan wawasan teknis seputar manajemen budidaya lele dan hidroponik.
Para siswa pun antusias ketika diperlihatkan bagaimana cara memilih benih ikan yang sehat, mengatur nutrisi tanaman, hingga menjaga keseimbangan ekosistem kecil yang ada di sekolah mereka.
Antusiasme Siswa dan Dampak Pembelajaran Nyata

Antusiasme siswa terlihat jelas saat mereka bergantian mengamati dan mencatat perkembangan tanaman serta ikan. Banyak dari mereka yang menyatakan kebanggaan karena bisa terlibat langsung dalam sebuah kegiatan nyata yang bermanfaat.
“Seru sekali, saya jadi tahu cara memberi pakan ikan dan menanam sayur dengan air,” ungkap salah satu siswa dengan penuh semangat.
Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis praktik mampu memotivasi siswa untuk lebih aktif dan berani mencoba hal baru.
Program ini juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar tentang kewirausahaan sejak dini. Hasil panen nantinya dapat diolah atau dijual, sehingga siswa mengenal nilai ekonomi dari kerja keras mereka sendiri.
Lihat Juga: Mengembangkan Modul Perkuliahan Prodi PGSD UMSIDA Melakukan Bedah Modul Literasi Numerasi INOVASI
Dengan begitu, anak-anak tidak hanya dilatih peduli lingkungan, tetapi juga dibekali mental mandiri dan kreatif yang kelak akan berguna dalam kehidupan nyata.
Berita acara ini menjadi dokumentasi penting sebagai langkah nyata sekolah dalam menumbuhkan generasi yang kreatif, mandiri, dan mencintai lingkungan.
Harapannya, inisiatif ini dapat terus berkembang dan menjadi teladan bagi sekolah-sekolah lain dalam menghadirkan pendidikan yang lebih bermakna.
Melalui program ini, SD Muhammadiyah 2 Tulangan menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya soal transfer ilmu di dalam kelas, tetapi juga tentang bagaimana menumbuhkan karakter dan kepedulian sosial melalui pengalaman nyata.
Ke depan, sekolah berencana memperluas program serupa dengan menambah jenis tanaman dan sistem budidaya sederhana lainnya, seperti aquaponik.
Dengan langkah ini, diharapkan siswa dapat terus belajar secara aktif, memahami pentingnya keseimbangan alam, dan menjadi generasi penerus yang berdaya saing tinggi sekaligus berjiwa peduli terhadap lingkungan sekitar.
Penulis: Tim PLP II
Editor: Nabila Wulyandini















![IMG-20250222-WA0017[1] pgsd](https://pgsd.umsida.ac.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250222-WA00171-150x150.jpg)


![mahasiswa_PGSD_KKN_di_Malaysia[1]](https://pgsd.umsida.ac.id/wp-content/uploads/2024/08/mahasiswa_PGSD_KKN_di_Malaysia1-150x150.jpg)