Dosen PGSD Umsida Lakukan Pelatihan Literasi Sekolah Dasar

Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fitria Wulandari M Pd lakukan Pelatihan Literasi Sekolah Dasar sebagai rangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (Abdimas) di sekolah-sekolah SD/MI di Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo.

Kegiatan ini diawali dari melakukan pelatihan bertempat di MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng Tanggulangin, pada Rabu (11/03) . Peserta dalam kegiatan ini berjumlah 25 orang terdiri dari kepala sekolah dan guru MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng dan SDN Kedungbanteng. Kegiatan pelatihan ini memaparkan materi tentang gerakan literasi sekolah dasar yang digagas oleh Kemendikbud, yaitu pada tahap pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran.  Peserta terlihat antusias membuat program yang dilaksanakan di sekolah. selain itu, peserta juga menceritakan kekurangan dan halangan-halangan dalam menerapkan GLS di sekolah.

Hari kedua, dilanjutkan melakukan kegiatan pendampingan bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan program sekolah literasi yang telah disusun. Kegiatan pendampingan ini dengan mengunjungi sekolah mitra yaitu : di MI Muhammadiyah 2 KedungBanteng Tanggulangin yang dilaksanakan  pada Selasa (07/04).  Sementara itu,  kegiatan pendampingan di SDN Kedungbanteng, Tanggulangin dilaksanakan pada Selasa (14/04).

Wulandari sedang memberikan pelatihan literasi pada guru SD/MI

 

Program Sekolah Literasi ini, menurutnya sangat perlu diperhatikan mengingat bahwa masih banyak sekolah yang menerapkan GLS tetapi tidak memiliki program kerja literasinya. Sehingga GLS ini di sekolah-sekolah kurang berjalan.

Untuk melaksanakan program ini, pihak sekolah berusaha menciptakan lingkungan sekolah menjadi lingkungan literat. Dengan memanfaatkan sarana prasarana yang dimiliki sekolah. Seperti yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SDN Kedungbanteng Tanggulangin bernama Bu Ira ini tertarik mengembangkan fasilitas sekolah untuk membuat sudut baca di luar kelas.

“Kegiatan ini saya tertarik untuk membuat pengembangan fasilitas sekolah untuk membuat sudut baca di luar kelas, agar siswa ketika istirahat bisa membaca buku di luar kelas,” ujar Bu Ira.

Di akhir kegiatan pesrta mengisi kuosioner melalui goggle form ang berisi pendapat peserta tentang kegiatan pelatihan dan pendampingan. Dengan diadakan pelatihan dan pendampingan ini diharapkan sekolah dapat menerapkan dan mengembangkan program sekolah literasi yang telah disusunnya secara sistematik, fleksibel dan berkelanjutan.